Rabu, 18 Juli 2012

Tuntutan Jaman...


Cita-cita gue sebenarnya banyak banget. Apapun sosoknya bakal gue jabanin yang penting selama itu sosok yang WAW dimata masyarakat *eeaak. Dulu waktu lagi jaman-jamannya
dokter terkenal gue ngebet banget pengen jadi dokter. Bukan dokter umum, tapi dokter bedah. Bagi gue, dokter bedah itu adalah sosok dokter yang paling langka yang gak bisa ditemuin kliniknya dipinggir jalan gitu. Yaah seperti gue, gak pasaran. Dan cita-cita itu gue rendam di benak hati yang paling dalam selama 3 tahun.


Selama waktu terus berjalan dan hari berganti tahun, gue memutuskan untuk memecat si “dokter bedah” dan gue ganti dengan sang guru matematika. Kenapa gue ganti? Karena gue terinspirasi oleh guru tersayang saat gue masih mengenakan seragam merah putih. Namanya Bu Agustinus *hai ibu. Dia itu guru yang paling sabar dan pintar yang pernah gue kenal. Makanya gue pengen jadi seperti itu guru. Tapi gak sama persis dengan dia, gue masih membawa sifat pribadi gue yang kental dan menjadi khas gue.



Profesi itu gak berjalan lama. 
Dan sama seperti hal diatas *hah?, akhirnya gue beranjak dari profesi guru menjadi sang tentara wanita. Hahahaha. Waktu itu gue diajak bokap gue ke airport buat temenin dia ngejemput teman2 lamanya. Dan gue salut banget ternyata orang2 yang dimaksud bokap gue adalah sekelompok tentara GAGAH PERKASA. Tapi ada yang ganjel dari cara mereka berjalan *dilihat kejauhan. Ternyata gue nemuin sosok wanita. Dan gue manfaatin kesempatan itu dengan bertanya2 perihal tentangnya *bukan bermaksud modus. Setelah dia cerita pengalamannya menjadi tentara disuatu kota, akhirnya gue tertarik deh dengan profesi itu. Dan menjadi seorang tentara itu direstui sama kedua belah pihak orangtua gue. Namun naas, itu hanya sebuah khayalan belaka. Beberapa bulan kemudian gue terserang penyakit yang membuat gue menambah aksesoris dimata gue. Yup. Gue terserang miopi dan mengharuskan untuk mengenakan “kaca kembar tembus pandang” itu. Dan gara-gara itu, gue gak bakalan bisa menjadi tentara karena salah satu syaratnya itu mat ague harus normal. Sedih saya.

Entah karena apa, belakangan tahun ini gue selalu suka berkhayal dan berhalusinasi. Dan kadang halusinasi gue itu bisa kebawa sampe kebantal gue. Semenjak gue selalu berhalusinasi pengen ini itu, jadi gue gak berani untuk langsung memutuskan sesuatu. Karena gue masih jera dengan apa yang pernah gue alami. Dan hingga kini, gue gak tau bakal jadi apa gue. Gue takut apa yang gue harapkan gak terjadi.



Dan itu karena gue hanya seorang DREAMERS GURL.